Pisang Bertandan Tiga Gegerkan Warga Nganjuk
Pisang bertandan 3/Samsul Hadi
Pohon pisang unik itu tumbuh di perkarangan milik Jumali, warga Desa Cerme Kecamatan Pace. Keunikan ini mulai diketahui sejak 2 pekan lalu dan ratusan orang yang tak jarang dari luar Kabupaten Nganjuk berduyun-duyun mendatanginya.
"Saya sebenarnya sudah tahu sejak awal berbuah, tapi baru saya ceritakan ke tetangga setelah masak," kata Jumali tentang keunikan pohon pisang miliknya, Jumat (25/2/2011).
Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, pohon pisang unik itu jenis kepok dengan tinggi sekitar 3 meter. 9 Jantung menggantung di masing-masing tandan sebanyak 3 buah. Yang tak kalah unik, di setiap tandan yang muncul memiliki jenis berbeda dengan varietas aslinya yakni campuran antara kepok dan ulin.
Jumali, sang penemu dan pemilik pekarangan tempat tumbuhnya pisang unik mengaku sudah mendapatkan firasat atas kemunculannya. Sesaat sebelum pisang berbuah dia bermimpi ditemui seorang laki-laki, yang meminta agar pohon pisang tersebut dirawat.
Dari mimpinya tersebut Jumali sempat merasakan keanehan, karena dari sejumlah pohon pisang di pekarangannya, hanya satu yang diwanti-wanti untuk dirawat.
"Sempat saya abaikan mimpi itu, sampai akhirnya saya tahu setelah ada pohon yang berbuah 3 tandan," terang Jumali.
Ditanya makna yang terkandung dari kejadian pisang bertandan 3 di pekarangannya, Jumali mengaku tidak tahu menahu. Selain tak ingin bersikap syirik, dia mengaku kurang begitu memahami tata cara penafsiran mimpi.
"Kalau dikait-kaitkan dengan mistis malah syirik jadinya. Ya semoga pisang ini membawa berkah baik, keluarga saya sehat, warga di desa ini sehat, itu sudah sangat baik," pungkasnya.
Sementara sejumlah pengunjung yang berdatangan tak jarang memetik buah dan membawanya pulang. Mereka yakin buah itu unik bisa menjadi berkah baik, diantaranya menyembuhkan berbagai macam penyakit.
"Biasanya yang seperti ini memang ada khasiatnya," ujar Susiani, salah seorang pengunjung pohon pisang unik asal Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.
(fat/fat)
sumber: http://surabaya.detik.com/
0 komentar:
Posting Komentar